Konsep Decision Support Sistem (DSS)



       Konsep Decision Support System (DSS) / Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pertama kali dikemukakan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision Sistem. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.

            System pendukung keputusan atau DSS digunakan untuk meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan alternatif-alternatif keputusan yang lebih banyak atau lebih baik dan membantu untuk merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi.

 

Tahapan dalam membangun Decision Support System (DSS)

a.       Pemahaman

Pada tahap  pertama proses pemahaman terhadap pokok masalah dengan mengidentifikasi dan mempelajari masalah serta menganalisa solusi dari tingkat sistem ke subsistem.

b.      Perancangan

Pada tahap ini di lakukan pengembangan lebih lanjut dari  hasil pengamatan permasalahan, menganalisis solusi yang mungkin untuk di ambil dan mengevaluasi solusi alternatif.

c.       Pemilihan

Pada tahap ketiga dilakukan pemilihan solusi-solusi yang telah di evaluasi pada tahap perancangan untuk menentukan arah tindakan  dengan memperhatikan kriteria-kriteria berdasarkan tujuan yang ingin di capai.

d.      Penerapan atau uji coba

Pada tahap akhir di lakukan uji coba terhadap sistem yang telah di bangun untuk menyelesaikan permasalahan yang telah di identifikasi sebelumnya.

Decision Support System (DSS) dapat memberikan beberapa keuntungan- keuntungan bagi pemakainya. Menurut Turban (1995: 87) maupun McLeod (1995: 103) keuntungan-keuntungan tersebut meliputi:
  1. Memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi untuk pengambilan keputusan.
  2. Menghemat waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
  3. Menghasilkan solusi dengan lebih cepat dan hasilnya dapat diandalkan.
  4. Mampu memberikan berbagai alternatif dalam pengambilan keputusan, meskipun seandainya DSS tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun dapat digunakan sebagai stimulan dalam memahami persoalan.
  5. Memperkuat keyakinan pengambil keputusan terhadap keputusan yang diambil.
  6. Memberikan keuntungan kompetitif bagi organisasi secara keseluruhan dengan penghematan waktu, tenaga dan biaya.
Selain memiliki banyak keuntungan atau manfaat, decision support system juga memiliki beberapa kelemahan yaitu :
  1. Sulit dalam memodelkan sistem bisnis
  2. Mungkin akan menghasilkan suatu model bisnis yang tidak dapat menangkap semua pengaruh pada entity.
  3. Dibutuhkan kemampuan matematika yang tinggi untuk mengembangkan suatu model yang lebih kompleks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar